Lyari, Karachi, Pakistan – Pernah terkenal karena olahraga, Lyari kini telah menjadi pusat ketakutan karena kekerasan geng dan kelompok mafia. Para olahragawan berbakat di daerah ini, yang pernah bercita -cita untuk membawa kebanggaan bagi bangsa, sekarang menghadapi ancaman bagi kehidupan mereka.
Kisah Pegulat Talha Ali
Menurut surat kabar Daily Nawaiq Wafaq (12 Februari 2024), Talha Ali, pegulat dan kickboxer terkenal dari Lyari yang telah mewakili Pakistan di kejuaraan internasional, hidup dalam ketakutan terus -menerus untuk hidupnya.
Dia menyebutkan bahwa lingkungan berbahaya di Lyari dan ancaman dari gangster telah menempatkannya dalam keadaan sulit. Talha Ali berbagi bahwa dia dan keluarganya menerima ancaman dari kelompok mafia, memperingatkan bahwa jika mereka tidak membayar uang yang diminta, mereka akan dibunuh.
Terlepas dari ketegangan ini, ia terus mewakili negaranya dalam kompetisi internasional, tetapi hidupnya tetap berisiko terus -menerus.
Ledakan Bom Turnamen Sepak Bola 2013
Pada 7 Agustus 2013, selama turnamen sepak bola di Lyari, sebuah bom sepeda motor meledak, mengakibatkan 11 kematian dan 24 cedera.
Menurut BBC News, target ledakan itu adalah menteri provinsi, tetapi secara tragis mengklaim kehidupan banyak orang yang tidak bersalah, terutama pemain sepak bola muda. Saksi mata melaporkan kekacauan di stadion setelah ledakan, dengan orang -orang berlari dalam ketakutan akan kehidupan mereka.
Pembunuhan petinju shoaib dan taj
Pada 10 Maret 2014, menurut surat kabar Express Tribune, petinju profesional Lyari Shoaib dan Taj dibunuh oleh gangster hanya karena mereka menolak untuk bergabung dengan geng.
Shoaib dan Taj, yang bermain untuk Karachi Electric dan telah mendedikasikan hidup mereka untuk olahraga, membayar dengan hidup mereka karena tidak bekerja sama dengan kelompok -kelompok mafia.
Realitas Lyari yang menakutkan
Bagi para olahragawan Lyari, kondisi ini tidak hanya membuang -buang bakat mereka tetapi juga menempatkan hidup mereka dalam risiko. Talha Ali, Shoaib, Taj, dan banyak lainnya telah menjadi korban keadaan ini.
Pemerintah dan lembaga penegak hukum harus mengambil tindakan segera untuk mencegah hilangnya bakat di Lyari.
Olahraga harus menjadi sarana untuk mengakhiri kebencian dan kekerasan, tetapi di Lyari, budaya geng telah sepenuhnya menghancurkan tujuan ini. Saat ini, penting untuk melindungi pemuda dan bakat Lyari dan memberi mereka lingkungan yang aman untuk mengejar impian mereka.